Orang Yang Paling Saya Tidak Suka

Ada satu orang yang paling saya tidak suka.
Dia berada di urutan ke 2 orang yang saya tidak suka. (Yang ada di urutan teratas adalah Pak Beye). Tapi ketidak sukaan saya kepada Pak Beye lebih pada  sepak terjangnya mengurus Indonesia. Saya sama sekali tidak melihat kharismanya dalam mengurus bangsa ini. Lalu, yang ada di urutan ke tiga... (saya masih belum menemukannya, kemungkinan besar kandidatnya adalah  tetangga di depan rumah yang suka sekali meributkan urusan orang lain)

Orang yang paling saya tidak suka, namanya Stv, yang terpaut 6 tahun lebih tua dari saya.
Dia baik, perhatian tapi selalu merasa benar sendiri, polos, jujur namun terkadang menyakitkan, realistis, romantis namun tidak menerima spiritualistis. Namun bukan itu semua yang membuat saya tidak menyukainya. Dia menumbuhkan rasa penyesalan di hati sahabat, kekasih dan soulmate saya, di saat-saat terakhir nafasnya berhembus.

Stv adalah sahabat soulmate saya, si Kutu Kupret. Stv juga yang menamani si Kutu Kupret di saat-saat tersulitnya. Tentu saja, saya sangat menghargai persahabatan itu. Namun, yang tidak bisa saya terima dari Stv adalah bahwa dia menunjukan realita yang telanjang tanpa menerima alasan  lain di luar itu. Si Kutu Kupret pun sama bodohnya. Menerima begitu saja apa yang Stv katakan,  sehingga  akhirnya ia menganggap dirinya seorang Devil, dan memanggil saya Angel. Sampai detik terakhirnya pun ia masih mengatakan seorang Devil tak sepantasnya berteman dengan Angel.

Dan itu semua karena Stv.
Saya menyalahkan Stv.
Saya menimpakan kesalahan saya kepada Stv.

7 hari setelah Kutu Kupret pergi, saya mulai menyerang Stv. Kesedihan, kekecewaan, kesepian, berkumpul menjadi satu kemarahan terhadap Stv.

Beberapa kali Stv bertanya: Apakah Anda sudah memaafkan saya? (Padahal ia tidak pernah meminta maaf sama sekali)

Saya tidak pernah memaafkan dia. Tapi lambat laun, S menjadi teman saya. Meski dengan pembicaraan yang kaku, tapi ia akhirnya menjadi teman yang jujur bagi saya.

Satu kali saya sempat bertanya-tanya, apakah Stv menjadi pengganti Kutu Kupret bagi saya?
Semoga tidak. Saya tidak ingin mencari pengganti dia. Dia adalah dia, satu-satunya Kutu Kupret yang membuat saya "menyadari" bahwa saya adalah seorang perempuan.

Tapi faktanya, seringkali saya mencari Stv bila hati ini rasanya tidak tentram, bila kangen sama Kutu Kupret, bila angan sedang berharap agar waktu berjalan mundur.
Mungkin karena mereka berteman, kadang saya merasa cara Stv berbicara juga mirip  dengan Kutu Kupret. Karena itu saya mencarinya.

Hari ini, saya kembali di landa perasaan campur aduk. Seandainya..seandainya..seandainya... kata-kata itu berputar di kepala saya sejak pagi. Seandainya Tuhan memberi saya satu kesempatan lagi....

Saya memaki Stv (akhirnya menjadi kebiasaan, di saat rindu semakin dalam, saya melampiaskan kemarahan kepada Stv). Untungnya, Stv tidak pernah mencium alasan saya marah-marah tanpa alasan itu. Dalam anggapannya, saya sedang stress dengan pekerjaan yang menumpuk.

Dia meladeni saya dengan ringan. Entah benar terhibur dengan kata-katanya atau saya justru semakin dalam jatuh pada keinginan menghidupkan Kutu Kupret dalam setiap kalimat itu, tapi saya tersenyum. Saya tertawa.

"Senyum anda manis" dia bilang
(Saya semakin dalam jatuh dalam pusaran waktu)
"Senyum lo manis" Kutu Kupret bilang... (1 tahun yang lalu)

Stv adalah Stv, orang nomor dua yang paling saya tidak suka.
Kutu Kupret adalah Kutu Kupret, orang yang mambuat saya menyadari bahwa saya adalah perempuan (dan akhirnya saya cinta)

Saya tidak ingin menyamakan mereka.
Tapi hari ini Stv berhasil menghibur saya. Saya tertawa, nyaris sama seperti mendengarkan gombalan  Kutu Kupret.
Untuk pertama kalinya saya berterima kasih kepadanya, dengan setulus hati.

Di akhir pembicaraan dia berkata: "Anda harus ingat, hari ini anda berterimakasih kepada orang yang Anda tidak suka,"
Saya berjanji untuk tidak melupakannya, dan menuliskannya ke dalam sejarah.
Maka saya tuliskan disini, agar suatu hari nanti, disaat ingatan sudah memudar, saya dapat kembali tersenyum menyadari bahwa orang yang paling saya tidak suka pernah membuat saya tersenyum.

Dear D, terimakasih telah membawa orang-orang terbaik kedalam hidup gw





Komentar

Postingan Populer