My Baby is Crying

Diantara banyak moment berharga selama menjalani peran Ibu, mungkin peristiwa tadi malam adalah moment langka nan berharga bagi saya. Alif, yang dalam 3 bulan mendatang usianya tepat 6 tahun menangis. Alif MENANGIS.

Haha... pasti yang baca kalimat pada paragraf terakhir di atas ketawa. Apa istimewanya anak-anak menangis? bukannya udah biasa? justru sudah sewajarnya anak-anak menangis. Saking wajarnya, mamak-mamak biasanya mendadak darah tinggi kalau sudah dengar anaknya menangis.

Well, iya sih. Sejujurnya, saya juga. Cuma yang tadi malam itu Alif nangis bukan nangis kejer karena abis berantem sama Yaya. Bukan nangis merajuk karena mamak mau berangkat kerja, bukan juga nangis lebay karena minta ini itu, kesal ataupun marah. Alif nangis karena sedih, Tony Stark alias si Iron Man tewas.

Yes, dia penggemar ikon pahlawan super produksi Marvell itu. Saya cuma tau Captain Amerika, Thor, Spiderman dan Groot, dia bahkan bisa nyebutin semua namanya hanya dengan sekilas pandang. Mulai dari Iron Man, Ant Man sampai Black Panther Ckckkkk....

Nah, ceritanya tadi malam karena gabut, saya nonton lagi Avenger End Game yang tayang ulang di FOX Movies. Dari awal Alif diajakin nonton bareng, dia cuek aja. Sibuk mondar mandir main sama yaya. Lalu, pas adegan semua pahlawannya perang melawan Thanos, kebetulan Alif nengok ke TV, dan langsung histerin. Woww... ada Thor!!!

Finally, dia jadi duduk manis samping mamaknya. Mama yang tadinya nonton diam-diam aja sendirian akhirnya ada teman, karena Alif rame banget. Dia heboh sendiri sambil nyebutin nama-nama pahlaman super yang muncul. Sampai akhirnya ke scene Tony Stark sekarat. Sepi. Cuma ada suara spiderman yang nangis.
Saya melirik ke samping. Ternyata Alif lagi nangis. Ada air mata udah ngalir di pipinya.

Mungkin ini perasaan sedih pertama bagi dia. Karena ini pertama kalinya saya melihat ekspresinya yang seperti itu. Tidak hanya air mata yang mengalir tanpa suara tangisan, tapi juga sorot mata yang susah di jelaskan. Saat itu juga saya langsung peluk dan cuma bisa bilang "You are a good boy, my baby is crying but still cool,"

Alif balas meluk saya. Dia nunjuk-nunjuk TV sambil bilang "Iron man.."
"It's Ok. He's tired," jawab saya. Sebenarnya agak bingung mau ngomong apa.

Pastinya, banyak hal lalu lalang di benak saya. What if...what if...
Ahh... sudahlah. Saya tidak mau berandai-andai.
Saat ini, saya hanya ingin menikmati setiap moment ajaib ini. Semoga seterusnya, Alif jadi anak yang terbuka dengan emosinya.
Mau sedih lalu nangis, mau marah lalu nangis, sok atuh. Asal jangan banting-banting barang yakk :p



Komentar

Postingan Populer